Wednesday, August 5, 2015

Sekolah bagus itu seperti apa?

Baru-baru ini saya mengikuti serial anime dan manga yang berjudul Shokugeki No Souma. Setting ceritanya di dalam lingkungan sekolah memasak. Bisa ditebak sudah pasti tema cerita juga seputar masak memasak. Alurnya cepat, menarik diikuti dan selalu membuat penasaran akan kelanjutan ceritanya. Namun bukan itu saja yang ada di dalam pikiranku.



Tersebutlah sekolah Totsuki, sekolah memasak terbaik di Jepang, bahkan di dunia. Di dalam sekolah tersebut terdapat aturan hanya murid yang terbaik dan berpotensi besarlah yang bisa lulus. Kepala sekolah menegaskan dalam pidato penyambutan siswa baru bahwa kurang 10% dari total siswa yang bisa lulus. Mereka akan diadu, saling berbenturan dan mengasah bakat mereka masing-masing. Dan memang, lulusan dari sekolah tersebut bisa dipastikan menjadi koki dan pemilik restoran yang hebat.

Hal ini menggelitik, terlepas Totsuki adalah sekolah khusus (vokasi) sehingga lulusannya perlu daya jual yang tinggi, tetapi tidak dapat dipungkiri pemikiran tersebut ada benarnya. Ironi memang ketika saya melihat masih banyak (atau hampir semua) sekolah membuat sistem yang memaksa guru-gurunya untuk mengatrol nilai siswa dan meluluskan semua siswanya. Dengan dalih sekolah yang bagus dan hebat adalah sekolah yang bisa meluluskan semua siswanya dengan nilai di atas batas tuntas. Jika itu memang benar adanya, maka akan bagus hasilnya. Namun, jika hanya efek pemaksaan nama baik sekolah dan kurikulum saya rasa hasilnya akan sia-sia. (kurikulum 2013 mewajibkan siswa untuk lulus batas tuntas). Wallohu a'lam.

Mungkin paradigmanya yang perlu diubah, atau pemikiran saya ini hanyalah sampah. Perwujudannya hanya akan menambah masalah karena semakin banyak orang yang tak punya ijazah.

Well, bagaimana sekolah yang bagus menurut kalian?

NB: warning aja sih, Shokugeki No Souma itu banyak "echi"nya, tapi ceritanya baguslah. 