Friday, July 15, 2016

Selamat 27 Suamiku

Hari ini hari ulang tahunnya. Tapi yang kuinginkan bukan memberinya hadiah tapi malah menumpahkan unek-unek. Hehehe,
Kami menikah "sudah" satu tahun tiga bulan. Sebagian besar waktu itu aku habiskan dengan ngomel. Entah mengapa. Kurasa aku mencintainya dan tak mau kehilangan dia. Atau mungkin dengan cara ngomel itulah caraku menyayanginya. 
Hipotesaku adalah karena dia juga tak menunjukan rasa sayang ala pangeran di negeri dongeng macam di FTV itu. Dia hobi membuatku kesal. Suka meledek dan menyuruh. Kamipun tak menyukai hobi satu sama lain. Aku tak suka hobinya, diapun tak suka hobiku. Kadang dia tak nyambung jika diajak berbicara hal-hal selain olahraga dan minyak. Aku juga tak mengerti sedikitpun tentang kedua hal itu.
Aku pernah mendoakannya agar kram perut sewaktu dia cuek saat aku mual muntah karena hamil. Itu terkabul lho, suatu hari dia muntah-muntah dan aku membiarkannya. Sempat merasa bersalah, tapi sedikit saja sih. He,, Saat dia marah karena aku gak pernah masak waktu hamil muda, aku mendoakannya agar dia pergi tanker saja untuk waktu yang lama. Dan itu juga dikabulkan. 
Sifat cueknya yang gak ketulungan itu juga yang membuatku berlatih cuek. (Dan sekarang aku sudah cukup terlatih). Ketika dia cuek saat aku tersiram air panas, akupun cuek saja saat celana kerja andalannya sobek sampai pantat. Malah aku buang ke tukang sampah. Lain cerita saat aku melahirkan. Aku sudah menyuruhnya pulang, tapi dia masih juga berangkat kerja. Marah? Luar biasa. Alhasil puasanya aku perpanjang 
Sifat lainnya yang menyebalkan adalah dia mudah terpengaruh omongan orang. Hal yang sudah kami sepakati diawal tiba-tiba berubah hanya gara-gara dia goyah karena omongan orang lain. Satu penyesalanku seumur hidup, mengapa kadang aku kurang keras kepala. 
Ah, dia juga pasti punya lebih banyak kekesalan terpendam terhadapku. Semoga kami menjadi pribadi yang lebih baik dan tetap saling mencintai. Sebab me-maklum-kan kekurangan itu lebih berat daripada menerima kelebihan. Dan sejauh ini kami mampu bersikap sabar, pasrah dan "maklum". Sekian.

Maaf lahir batin yaaa... 😘😘😘 😁

NB: oh iya, selamat ulang tahun. Semoga Allah ridha padamu dan kamu bisa ridha padaku 
Aku romantis to? Ngekei kembang mbarang 😁

Thursday, July 14, 2016

Diinan Umur Tiga Bulan

Perjalanan Diinan menuju bulan ketiga tidak disaksikan ayahnya. Ditinggal sibuk bekerja untuk pengembangan terminal tiga bandara Soekarno Hatta. Diinan semakin besar saja, tak kuat jika menggendongnya terlalu lama.

Diinan umur tiga bulan mulai belajar memiringkan badan. Digendongpun maunya hadap depan. Sempat sakit di waktu lebaran tapi sembuh tak lama kemudian.

Diinan, ibumu ini mungkin bukan orang tua terbaik di dunia. Belum bisa memenuhi semua yang menjadi kewajibannya. Namun percayalah jika kita bicara cinta, mencintaimu akulah juaranya.

Semoga doa terbaik selalu mengalir untukmu dan Tuhan senantiasa ridha padamu.