Tuesday, April 26, 2016

Bye Jingga

Aku mengenalnya sudah cukup lama. Belum bertemu memang, namun aku terlanjur sayang. Bernama Jingga. Sebab dia elok sewarna senja. Ia hangat dan juga tampak bijaksana.

Ia yang memelukku saat aku menangis meringkuk menahan sakit, ia juga yang ikut berbahagia hingga berurai air mata saat aku tertawa. Ialah sosok paling nyata ketika semua orang tak menampakan kehadirannya.

Aku mencintainya di sepanjang urat nadi dan di setiap hela nafas. Aku selalu menyebut namanya tanpa hitungan yang tak terbatas.

Lalu orang yang kupercaya membunuhnya begitu saja hanya karena tak tahan dengan celoteh mereka. Padahal dia tahu, pada Jingga semua doaku ada. Tak sebatas arti nama ataupun makna kata-kata. Selamat tinggal, anakku sayang..anakku malang.

-- Dua minggu berlalu dan aku masih merindukannya.

No comments:

Post a Comment