Mah,
putramu telah memilihku untuk menjadi putrimu yang lain. Menjadi bagian dari
keluarga yang bukan sekedar main-main. Dia menawarkan sepotong senja yang merah jingga, membuatku berseri manja
bahagia tak terhingga. Aku dipertemukan dengan perempuan yang di bawah kakinya
surgaku aku letakan. Seorang wanita luar biasa yang sungguh telah berjasa.
Mah, ada
banyak hal yang ingin aku pintakan. Aku butuh berbagai macam ajaran. Aku ingin
belajar bagaimana pakaian putramu dilipat, bagaimana masakanmu bisa sedemikan
lezat, hingga bagaimana menghadapinya ketika kami sedang berselisih pendapat.
Mah,
janganlah engkau khawatir. Untuk mencintai putramu cintaku cukup tangguh untuk
melalui pahit dan getir. Walaupun aku cukup merepotkan dengan selera makanku
yang terkadang membuat kewalahan. Terimakasih telah merestui kami dalam ikatan
pernikahan serta mengizinkan kata “kami” mempunyai masa depan.
Aku ---
kami, akan berjuang untuk saling membahagiakan meskipun sedikit omelan tak akan
mungkin dapat terelakan dan beberapa candaan yang sedikit kelewatan. Mah,
semoga kedatanganku bisa menjadi bagian dari bahagiamu, tidak berakibat resahmu
apalagi susahmu. Sebagai ibuku yang baru, selalu kuharapkan ridhamu.
No comments:
Post a Comment