Monday, November 24, 2014

Pilihan



Andy terpaksa melakukan semuanya. Dia terpaksa mengubah penampilannya. Dia terpaksa "mengkhianati" rekan kerjanya. Dia terpaksa memutuskan hubungan dengan pacarnya. Dia terpaksa "menomorsekiankan" hal-hal yang dia sayangi karena dia "harus" mengikuti Miranda. Benarkah demikian? Benarkah ia tak bisa melawan? Benarkah ia sama sekali tak punya pilihan? 

Oh, tentu saja ia bisa menentukan apa yang seharusnya diprioritaskan. Demikian pula denganku, begitu juga denganmu.

No comments:

Post a Comment